Senin, 27 Februari 2017

Proses Pembuahan Atau Fertilisasi

Fertilisasi merupakan proses pertemuan sel telur dan sperma sehingga membentuk embrio atau calon janin, fertilisasi terjadi pada saluran indung telur atau tuba falopii bukan didalam rahim. Sperma harus dapat mencapai saluran ini untuk mencapai sel telur (ovum) dan harus dapat menembus lapisan luar dari sel telur agar bisa membuahinya. Sperma akan menembus lapisan sel telur dengan menggunakan bagian kepalanya yang berbentuk lancip. Bagian ekor berfungsi mendorong dan memberikan tenaga agar bagian kepala mampu menembus lapisan sel telur, selain itu bagian ekor juga membantu pergerakan sperma saat baru dimasukkan ke dalam vagina. Hanya sperma dengan gerakan yang kuat dan lincah yang akan dapat mencapai bagian saluran indung telur.


Pada beberapa kasus anak kembar, jumlah sel telur yang dihasilkan oleh wanita berjumlah dua buah dan apabila ada 2 sperma yang membuahi masing-masingnya maka akan terjadi anak kembar yang tidak identik dan bahkan dapat berbeda jenis kelamin. Pada anak kembar yang identik, sebenarnya hanya ada satu sel telur dan satu sperma yang bertemu, namun pada saat proses pembelahan zigot (calon bakal janin atau embrio) mengalami pembelahan lebih banyak dua kali lipatnya sehingga tumbuh 2 buah janin kembar identik sama persis. Pada kejadian kembar siam atau kembar dampet biasanya terjadi karena pada saat proses pembelahan zigot dan pertumbuhan janin tidak normal atau tidak sempurna.

Setelah sperma berhasil menembus lapisan sel telur dan membuahinya, maka akan terciptalah bakal calon janin yang dinamakan dengan zigot. Bakal janin tersebut akan terus membelah hingga menjadi sekitar banyak sel-sel dan melakukan nidasi (penempelan dalam rahim). Mula-mula zigot membelah menjadi 2 sel lalu membelah lagi menjadi 4 sel, membelah lagi menjadi 8 sel dan membelah kembali menjadi 16 sel, dan seterusnya hingga menjadi kumpalan sel yang disebut morula. Setelah kumpalan sel tersebut akan memisah menjadi bagian luar, tengah, dan dalam, yang nantinya masing-masing bakal menjadi organ-organ dalam tubuh atau yang disebut dengan blastula. Setelah itu, blastula akan bergerak ke dalam rahim dengan bantuan gerakan meremas dari saluran indung telur. Blastula akan menempel kuat didinding rahim dan tumbuh besar menjadi janin.

Supaya blastula dapat menempel, dinding rahim harus kuat dan memiliki cukup nutrisi agar calon janin dapat berkembang dengan baik. wanita yang sehat secara fisik dan cukup nutrisi seharusnya memiliki rahim yang sehat pula, nah karena itu sangat dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi agar organ reproduksi khususnya rahim sehat. Selain cukup nutrisi, kesehatan organ reproduksi juga harus dijiga kebersihannya agar terhindar dari penyakit infeksi, ada beberapa kasus penyakit infeksi pada organ reproduksi wanita bagian luar yang kemudian menyebar hingga ke dalam termasuk rahim sehingga dapat melemahkan dinding rahim. Kebiasaan buruk seperti merokok juga dapat melemahkan dinding rahim karena racun-racun seperti nikotin dan tar dapat menyebar melalui pembuluh darah dan merusak organ-organ tubuh termasuk rahim.

Baca juga: Madu Penyubur Kandungan

Related Posts

Proses Pembuahan Atau Fertilisasi
4/ 5
Oleh