Hamil yang sehat dan teratur adalah impian setiap ibu yang sedang mengandung. Untuk itu, faktor asupan gizi yang seimbang menjadi penting bagi ibu hamil. Pemenuhan gizi ini dimaksudkan agar janin tetap sehat dan dapat berkembang dengan baik. Semakin baik asupan gizi oleh ibu bagi janinnya maka akan semakin baik pula proses pertumbuhan si jabang bayi didalam kandungan. Adanya pemenuhan gizi inilah yang menjadi faktor utama agar wanita atau ibu hamil mendapatkan kehamilan yang sehat.
Sebaiknya, jika keadaan ibu hamil lemah
karena minimnya asupan gizi maka masalah ini tentunya juga akan berpengaruh
bagi bakal bayi. Adapun gejala-gejala bagi ibu hamil dengan gizi tidak seimbang
adalah berkurangnya nafsu makan, kelelahan, terlalu sering buang air kecil, dan
mengalami sembelit. Apabila mengalami gejala demikian, sebaiknya Anda segera
berkonsultasi dengan ahli atau dokter terkait.
Bagaimanapun, kehamilan yang sehat
merupakan dambaan bagi setiap wanita atau ibu yang sudah dinyatakan positif
hamil. Oleh karenanya, kehamilan yang sehat adalah bagaimana Anda dapat menjaga
diri Anda dan calon bayi. Dengan pola makan yang seimbang, tentu saja dapat
membantu Anda menuju proses melahirkan yang lancar. Sebelum menuju kehamilan itu
sendiri, ada baiknya mulai sekarang Anda harus menyiapkan mental dan mulailah
dengan menjalani pola hidup sehat.
A.
Perawatan
Masa-masa kehamilan bisa
dikatakan waktu yang rentan bagi ibu hamil. Karena itu, pada masa ini perlu
adanya perawatan ekstra, baik terkait dengan masalah kesehatan fisik maupun
kesehatan mental (psikis) sang ibu. Dari ciri-ciri fisiknya, setiap tubuh
wanita hamil biasanya mengalami banyak perubahan, yaitu terjadinya pengendoran
otot dinding perut, pembengkakan pada tungkai bawah, dan gangguan pernapasan
dan sering disertai perasaan takut, serta cemas saat menghadapi persalinan.
Untuk menghindarinya, sebaiknya wanita hamil melakukan senam hamil secara
teratur atau latihan fisik ringan untuk memperlancar kelahirannya. Senam hamil
ini bisa dilakukan oleh ibu-ibu yang kehamilannya telah berusia diatas 20
minggu dan mendapatkan izin dari dokter.
Adapun bentuk latihan
fisik ringan yang dimaksud adalah bentuk latihan fisik dengan fokus otot sendi,
sistem pernapasan, dan koreksi sikap tubuh. Olah fisik ringan tadi dapat
berguna untuk menghilangkan keluhan sakit pinggang, kejang otot dan betis.
Disamping itu, latihan fisik ini dapat menguatkan otot, meningkatkan sistem
pernapasan, dan mengoreksi sikap tubuh agar tidak terjadi hyperlordosis sehingga terhindar dari keluhan sakit pinggang dan
rasa cepat lelah pada waktu berdiri atau berjalan.
Selanjutnya, latihan
mental bisa dilakukan dengan relaksasi ketika posisi tiduran (rebahan), duduk
bersandar, dan relaksasi untuk persiapan mental dalam menghadapi proses
persalinan. Latihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan rasa percaya
diri dalam menghadapi proses kehamilan dan persalinan.
B.
Masalah Kelebihan Berat Badan
Selama Hamil
Kadang timbul pertanyaan
dalam benak kita, bagaimana, ya, cara mengatasi kegemukan saat kehamilan?
Masalah obesitas atau kegemukan ini tentu saja dianggap cukup mengganggu
penampilan, khususnya ibu-ibu muda yang pertama kali mengandung. Akan tetapi,
bagaimana sebenarnya masalah kegemukan ini saat masa kehamilan. Apakah ada efek
tertentu sehingga Anda menghindarinya dengan cara diet? Atau sebaliknya,
kegemukan saat kehamilan justru perlu demi tercukupinya asupan gizi bagi si
bayi?
Menyikapi permasalahan
tersebut, dr. Suririnah dalam salah satu tulisannya di www.infoibu.com
menyatakan bahwa selama kehamilan, ibu hamil perlu untuk bertambah berta badan.
Jadi, selama kehamilan bukanlah saatnya untuk khawatir karena Anda akan
terlihat menjadi besar atau tampak gemuk. Menurut beliau, seorang wanita atau
ibu hamil menjadi perlu bertambah berat badannya karena mengandung si calon
bayi dalam tubuhnya, dan juga penting sebagai proses persiapan saat menyusui
nanti. Disinilah saat-saat penting bagi si ibu untuk berpikir memberikan dan
melakukan yang terbaik bagi diri dan calon bayinya.
Lantas, adakah batas-batas
berat badan yang wajar saat memasuki masa kehamilan? Berbicara tentang batas
berat bedan yang ideal saat hamil, dr. Suririnah kembali menegaskan, bila Anda
memiliki berat badan yang kurang sebuah sebelum kehamilan terjadi, dianjurkan
kenaikan berat badan Anda antara 14-20 kg. Namun, jika berat badan Anda berada
dalam keadaan secara normal sebelum kehamilan, dianjurkan kenaikan berat badan
Anda berkisar 12,5-17,5 kg. Kemudian, jika berat badan Anda sudah berlebih
sebelum kehamilan maka kenaikan berat badan antara 7,5-12,5 kg.
C.
Mengatasi Gangguan Kehamilan
Pada waktu hamil beban ibu
menjadi berat, baik saat bekerja maupun melakukan kegiatan lainnya. Karenanya,
timbullah berbagai keluhan dan gangguan kesehatan ataupun penyakit lainnya.
Berikut macam-macam gangguan kehamilan yang disertai cara-cara mengatasinya.
1.
Pusing, mual, dan muntah
Cara mengatasinya: beristirahatlah, makanlah sedikit
demi sedikit tetapi sering, tidurlah dengan posisi kepala lebih rendah dari
jantung, minum segelas the hangat dengan sedikit biskuit atau makanan kecil
sebelum pergi tidur.
2.
Keputihan
Keputihan terjadi karena bertambahnya hormone selama
masa kehamilan. Indikasinya, vagina mengeluarkan cairan berwarna putih susu,
encer, dan tidak berbau. Keputihan akan bertambah banyak dengan bertambahnya
usia kehamilan. Namun, tak perlu khawatir karena keputihan ini normal. Cara
mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan dan kelembaban daerah vagina.
Pakailah pakaian dalam yang berbahan katun dan tidak ketat. Bila keputihan ini
berubah warna, berubah bau, menjadi semakin banyak maka periksakanlah ke dokter
Anda.
3.
Susah tidur
Kehamilan yang semakin membesar membuat ibu hamil tidak
nyaman, susah tidur atau gelisah. Hal ini terjadi pada awal kehamilan dan
menjelang persalinan. Cara mengatasinya adalah dengan mengatur posisi tidur
supaya nyaman, istirahat yang nyaman dikamar dengan sirkulasi udara yang baik,
olahraga teratur, makan makanan bergizi, serta minum susu sebelum tidur.
4.
Seringnya buang air kecil dan
sembelit
Cara mengatasinya adalah dengan minum air putih yang
cukup banyak, makan buah, serta makan sayuran yang banyak mengandung serat.
5.
Varises dan kram perut
Terjadinya kram perut karena adanya pertumbuhan dan
pembesaran dari rahim, yang mana otot dan ligament melebar untuk menyokong
rahim. Adapun terjadinya varises ini disebabkan oleh peningkatan hormon
progesteron selama hamil. Hal ini tentunya juga mengakibatkan melonggarnya
dinding pembuluh darah pada kaki, bertambahnya tekanan dari rahim pada vena
panggul, serta meningkatnya volume darah. Cara mengatasinya adalah dengan
menjaga kesehatan kaki, berdiri jangan terlalu lama, dan ketika buang air besar
jangan mengejan terlalu berlebihan.
6.
Perut kembung
Cara mengatasinya adalah dengan menjauhkan makanan yang
bisa berpotensi membentuk gas, seperti ubi jalar, nangka, lobak, kol, dan
minuman bersoda.
D.
Pemeriksaan Kandungan
Memeriksakan kandungan
bagi ibu hamil sangatlah penting untuk mengetahui keadaan ibu dan janin, apakah
sehat atau tidak. Jika ibu sehat maka janin yang dikandungnya akan sehat juga.
Sebaiknya, pemeriksaan kehamilan ini dilakukan pada waktu-waktu berikut.
1.
Sebulan sekali pada bulan I-VI.
2.
Dua kali pada bulan VII-VIII.
3.
Seminggu sekali pada bulan IX
sampai persalinan tiba.
Berikut yang dilakukan dokter ketika sedang memeriksa pasien, khususnya ibu hamil.
1.
Menimbang berat ibu hamil
Menimbang berat badan
sangatlah penting untuk mengetahui bertambah atau menurunnya berat badan ibu
hamil. Untuk ibu hamil juga sangat dianjurkan meminum madu ibu hamil.
2.
Mengukur tekanan darah
Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui tekanan darah sang ibu, apakah normal atau tidak. Tekanan darah yang
mengikat pada ibu hamil harus diwaspadai adanya hipertensi atau preeklamsia
(keracunan pada kehamilan).
3.
Tes urin
Tes urin dilakukan pertama
kali untuk mengetahui apakah sang ibu positif hamil atau negatif. Fungsi lain
dari tes urin ini adalah untuk mengetahui fungsi ginjal, kadar protein, dan
kadar gula dalam darah.
4.
Memeriksa detak jantung janin
Alat untuk mendengar detak
jantung bayi diawal kehamilan adalah sonicaid.
Setelah kandungan berumur 28 minggu, dokter akan menggunakan alat berbentuk
seperti terompet yang dinamakan stetoskop janin. Pada zaman sekarang ini, ibu
hamil dan suaminya dapat mendengarkan detak jantung janin dengan menggunakan
teknik Doppler.
5.
Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan ini dilakukan
oleh dokter dengan cara memasukkan dua jari tangan ke dalam vagina dan tangan
yang satunya lagi menekan perut. Pada bulan-bulan awal kehamilan, pemeriksaan
ini untuk mengetahui seberapa besar ukuran rahim, apakah sesuai dengan usia
kehamilan atau tidak. Saat menjelang kelahiran maka pemeriksaan ini dimaksudkan
untuk memeriksa keadaan mulut rahim yang meliputi konsistensi dan pembukaan
leher rahim, bagian terbawah janin: apakah sesuai dengan usia kehamilan atau
tidak.
Saat menjelang kelahiran
maka pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memeriksa keadaan mulut rahim yang
meliputi konsistensi dan pembukaan leher rahim, bagian terbawah janin: apakah
selaput ketubah masih utuh atau tidak; dan juga untuk mengetahui punggul ibu
terutama pada persalinan anak pertama.
6.
Pemeriksaan perut
Pemeriksaan ini dilakukan
dengan cara memegang perut sang ibu yang disebut dengan pemeriksaan palpasi.
Tujuannya untuk mengetahui letak dan posisi janin (dimana letak punggung
janin). Dari sini bisa diketahui apakah bayi pada posisi kepala, posisi bokong,
atau posisi lintang. Pemeriksaan palpasi dibawah usia kehamilan 6 bulan
biasanya untuk mengetahui seberapa tinggi puncak rahim, apakah sesuai dengan
usia kehamilan atau tidak.
Mendambakan Kehamilan Sehat
4/
5
Oleh
Admin