Rabu, 11 Januari 2017

Waktu yang Tepat Untuk Berdoa Sebagai Solusi Hamil Cepat





Adapun waktu yang istijabah (sangat makbul untuk dikabulkan) dalam berdoa supaya cepat punya anak ini adalah sebagai berikut:
1.       
 Hari Jum’at
 Hari Jum’at merupakan hari yang berbeda dari pada hari-hari yang lainnya. Pada hari ini, terdapat banyak peristiwa besar yang terjadi didalamnya salah satunya adalah bahwa kiamat kelak jatuh pada hari Jum’at. Selain itu, hari Jum’at merupakan hari yang agung karena hari Jum’at adalah tuannya hari sehingga disebut sebagai “Sayyidul Ayyam”. Oleh karena itu, disarankan agar memperbanyak berdoa kepada Allah mengingat hari tersebut hari dimana setiap doa dikabulkan oleh Allah.


2.       Setelah mendirikan shalat wajib
 Shalat lima waktu sehari semalam yakni Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’, dan Subuh adalah kewajiban yang mengikat setiap individu muslim yang sudah berakal baligh. Dengan kata lain, setiap orang islam yang sudah didewasa diwajibkan melaksanakan shalat wajib lima waktu tersebut. Bagi yang mengerjakan akan diberikan pahala dan bagi yang meninggalkan akan mendapatkan dosa. Dalam hal ini, yang ingin dijelaskan adalah waktu setelah mengerjakan shalat wajib, dimana jika kita memanjatkan doa kepada Allah, niscaya dikabulkan oleh-Nya. Oleh karena itu, diharapkan agar sesuai melaksanakan shalat fardhu untuk tidak cepat beranjak dari tempat duduk, melainkan mempergunakan waktu tersebut untuk bermunajat kepada Allah dan minta agar tahu cara meningkatkan kesuburan wanita , karena waktu setelah mendirikan shalat wajib adalah waktu yang istijabah. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam haditsnya sebagai berikut:

Dari Abu Umamah Ra., beliau berkata, ‘Pada suatu ketika, Rasulullah Saw. Pernah ditanya, ‘Kapan waktu berdoa yang bisa kabulkan oleh Allah?’ Rasulullah Saw. Menjawab, ‘Ditengah malam buta dan setelah shalat fardhu.” (HR. Tirmidzi).  

3.       Waktu antara adzan dan iqamah
 Waktu shalat masuk atau setiap pergantian waktu shalat biasanya ditandai dengan dikumandangkannya adzan. Sementara ketika hendak mendirikan shalat biasanya ditandai dengan dikumandangkannya iqamah. Nah, antara adzan dan iqamah tersebut merupakan waktu yang istijabah, waktu dimana setiap doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Waktu antara adzan dan iqamah memang sangat singkat, namun jika dipergunakan untuk berdoa atau shalat sunnah qabliyah masih cukup dan berdoa pada waktu itu niscaya dikabulkan oleh Allah Swt. Hal ini dinyatakan oleh Rasulullah Saw. Dalam sebuah hadits sebagai berikut:

Dua kesempatan yang pada waktu itu semua doa tidak akan pernah ditolak oleh Allah, yaitu pada waktu adzan dikumandangkan hingga iqamah dan pada waktu peperangan menegakkan agama Allah sedang berkecamuk.” (HR. Malik dan Abu Daud).
 
Hadits lain yang menyatakan bahwa doa antara adzan dan iqamah pasti dikabulkan, adalah:

Tidak akan pernah ditolak doa yang dipanjatkan antara adzan dan iqamah. Kemudian, ada seorang sahabat yang bertanya, ‘Apa yang harus saya mohonkan ya Rasulullah?’ Rasulullah Saw. Menjawab, ‘Mohonlah keselamatan didunia dan akhirat.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

4.       Pada waktu sujud
 Bersujud dilakukan untuk memuliakan dan mengagungkan Allah. Jika kita memperhatikan posisi sujud, maka kita akan menemukan bahwa posisi dahi atau kepala berada dibawah menempel pada tanah, sementara posisi punggung atau pantat diatas. Posisi yang demikian mengisyaratkan bahwa kepala yang berisi otak pada saat sujud lebih rendah dari pada pantat yang berisi kotoran. Ini artinya bahwa segala keangkuhan dan kesombongan disingkirkan dan hanya menumbuhkan pengakuan bahwa hanya Allah Dzat Yang Maha Agung. Nah, yang penting untuk kita ketahui bahwa pada saat sujud itulah jika kita memanjatkan doa kepada Allah niscaya akan dikabulkan. Biasanya, para ulama menyarankan agar pada sujud terakhir dalam shalat kita menyampaikan apa yang menjadi permohonan kita, niscaya Allah mengabulkannya.

Keterangan lain juga menyatakan bahwa pada waktu seseorang sedang sujud, maka posisi adalah dekat dengan Allah Swt. Oleh karena itu, kedekatan tersebut sebaiknya dimanfaatkan untuk memohon kepada Allah sehingga Dia dapat dengan mudah mengabulkan doa kita. Dan, berdoa dikala sedang sujud merupakan anjuran Rasulullah, sebagaimana beliau bersabda:

Sedekat-dekat seseorang dengan Tuhannya adalah diwaktu ia sedang sujud. Oleh sebab itu, perbanyaklah berdoa dikala itu.” (HR. Muslim).

5.       Sepertiga malam
 Allah menciptakan alam serba berpasang-pasangan. Gelap berpasangan dengan terang, tinggi dengan rendah, panjang dengan pendek, naik dengan turun, laki-laki dengan perempuan, langit dan bumi, dan lain seterusnya. Dari sekian ciptaan Allah yang berpasang-pasangan tersebut adalah diciptakannya malam yang berpasangan dengan siang. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada siang hari manusia banyak menghabiskan waktunya untuk beraktivitas sehingga ketika sore tiba, badannya sudah letih dan capek dan mereka mepergunakan waktu malam untuk istirahat. Karena itu, perlu kita ketahui bahwa ada waktu yang istijabah pada waktu malam, yaitu pada pada sepertiga malam. Jika seorang hamba memanjatkan doa pada waktu sepertiga mala mini, niscaya Allah akan mengabulkan doanya. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah Saw. Dalam hadits berikut.

Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. Bersabda, “Tuhan kami Yang Maha Berkah dan Maha Tinggi akan turun pada waktu tiap-tiap malam ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam yang akhir dan berfirman, ‘Barang siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan padanya dan barang siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri, dan barang siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka ia akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari).

6.       Pada waktu berpuasa
 Orang yang rajin menunaikan ibadah puasa, baik puasa wajib ataupun puasa sunnah, memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkannya. Sebagaimana Rasulullah menjelaskan dalam haditsnya sebagai berikut:

Ada tiga golongan yang doanya tidak ditolak, yaitu orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang terzhalimi.” (HR. Tirmidzi).

Oleh karena itu, apabila kita sedang menjalankan puasa hendaknya jangan melewatkan kesempatan untuk bermunajat kepada Allah Swt., terlebih pada waktu puasa Ramadhan.

Kesepuluh, berdoa dengan sungguh-sungguh dan rendah hati. Berdoa harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan rendah hati, sebab berdoa itu meminta kepada Dzat Yang Maha Suci lagi Berkuasa. Hanya dengan berdoa yang sungguh-sungguhlah Allah dapat mengabulkan dan Allah tidak akan mengabulkan doa yang dilakukan dengan cara main-main. Namun, apabila kita memohon kepada Allah dengan penuh rendah hati dan benar-benar mengekspresikan bahwa kita benar-benar membutuhkan bantuan Allah, niscaya Dia akan mengabulkan doa kita. Sebagaimana Allah berfirman:

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan, mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada kami.” (QS. al-Anbiyaa’ [21]: 90).

Kesebelas, mengakhiri doa dengan ucapan Amin. Kata “amin” artinya semoga Allah mengabulkan. Nah, sangat dianjurkan setelah memanjatkan doa kepada Allah untuk mengakhirinya dengan ucapan “amin”. Ucapan tersebut seolah sepele, mungkin karena bacaannya cukup pendek. Namun demikian, ucapan tersebut sangat penting untuk diucapkan manakala kita mengakhiri doa. Hal ini sangat penting karena telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana yang dijelaskan oleh seorang sahabat yang bernama Abi Zuhair an-Namiri:

Pada suatu malam kami pergi bersama Rasulullah Saw. Tiba-tiba, kami menjumpai seorang lelaki yang sedang berdoa dengan suara lembut. Maka, Rasulullah Saw. Berhenti dan mendengarkan doa yang dilantunkannya seraya bersabda, ‘Apabila ia mengakhiri doanya dengan ucapan “amin”, maka ia berhak masuk surga.’ Lantas, ditanyakan kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, dengan apakah ia harus mengakhiri doanya?’ Rasulullah Saw. Menjawab, ‘Dengan bacaan amin. Selanjutnya, kepada lelaki yang sedang berdoa itu dikatakan, ‘Hai Fulan, akhirilah doamu dengan bacaan amin, tentu kamu berhak mendapat kebahagiaan.” (HR. Abu Daud).

Banyak sekali waktu-waktu mustajab untuk berdoa supaya cepat punya anak, selain itu Anda harus rutin minum madu penyubur kandungan untuk sepasang suami istri.  

Related Posts

Waktu yang Tepat Untuk Berdoa Sebagai Solusi Hamil Cepat
4/ 5
Oleh