1.
Doa Nabi Zakaria As.
Zakaria As. adalah salah
seorang nabi Allah yang menghabiskan waktunya dalam berdakwah dan beribadah
kepada Allah dimasjid suci al-Quds. Zakaria adalah keturunan Nabi Sulaiman As.
Ia merupakan orang yang sangat pandai dikalangan Bani Israel dan mempunyai
istri bernama Isya. Istrinya bersaudara dengan Hannah, yang bersuamikan Imran.
Zakaria ingin agar Allah mengaruniakan anak kepadanya untuk meneruskan
dakwahnya. Namun, karena usianya yang sudah tua, maka harapannya melemah terlebih
disebabkan istrinya yang mandul. Jaman dulu istri Nabi belum tahu yang jual obat penyubur kandungan.
Namun, sebagian orang yang
beriman, Nabi Zakaria tidak pernah berputus asa atas kekuasaan Allah. Hingga
pada suatu ketika, ia masuk menemui Maryam yang sedang beribadah didalam
Mihrab, ternyata ia mendapati makanan dan minuman dan buah-buahan yang
sebenarnya belum musimnya. Kemudian, Nabi Zakaria bertanya, “Dari manakah
engkau memperoleh ini semua?” Maka Maryam pun menjawab, “Semua itu berasal dari
Allah yang memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendakinya tanpa mengadakan
perhitungan. Manakala Nabi Zakaria menyaksikan tanda kebesaran yang diberikan
Allah kepada Maryam, maka beliau pun terdorong untuk berdoa kepada Allah.
Sebagaimana keterangan dalam al-Qur’an:
“Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya seraya berkata, ‘Ya Tuhanku,
berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar doa.” (QS. Ali Imran [3]: 38).
Dengan demikian, Allah pun
mengabulkan doanya. Ia akan diberitakan cara cepat hamil. Hingga pada suatu ketika, malaikat Jibril memanggil Zakaria
yang sedang berdiri bersembahyang di mihrab itu, seraya berkata, “Sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang putramu, Yahya, yang
membenarkan kalimat yang datangnya dari Allah, menahan diri dari pengaruh hawa
nafsu, dan seorang nabi dari keturunan orang-orang saleh.
Mendengar kabar tersebut,
Nabi Zakaria sangat heran mengingat dirinya yang sudah tua dan istrinya
mengalami kemandulan. Malaikat pun berkata kepadanya, “Demikianlah kalau Allah
menghendaki dan yang demikian itu adalah mudah bagi-Nya. Padahal, Dia telah
menjadikan kamu yang sebelumnya juga tidak ada. Maka, ketika Zakaria memohon
kepada Tuhannya agar memberikan tanda-tanda kepadanya sehingga dengan tanda
tersebut ia benar-benar mengetahui bahwa istrinya sedang hamil, maka Allah
memberikan tanda kepadanya bahwa ia tidak akan dapat berbicara dan bertukar
pikiran dengan manusia kecuali hanya dengan isyarat tangan dan yang demikian
itu benar-benar terjadi selama tiga hari. Hal ini diceritakan oleh Allah dalam
al-Qur’an.
“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan
(memperoleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya kami belum pernah
menciptakan orang yang serupa dengan dia. Zakaria berkta, ‘Ya Tuhanku,
bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan
aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua?’ Tuhan
berfirman, ‘Demikianlah. Tuhan berfirman, ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan
sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (diwaktu itu)
belum ada sama sekali.’ Zakaria berkata, ‘Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.’
Tuhan berfirman, ‘Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap
dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat. Maka, ia pun keluar dari
mihrab menuju kaumnya. Lalu, ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu
bertasbih diwaktu pagi dan petang.” (QS. Maryam [19]: 7-11).
Nah, bagi Anda yang belum
juga dikaruniai momongan, sementara Anda sudah sangat menginginkan
kehadirannya, maka ada baiknya jika Anda meniru apa yang dilakukan Nabi Zakaria
dan senantiasa membaca doa yang dibacanya, yaitu:
Rabbi hablii minladunka dzurriyatan thayyibatan innaka samii’uddu’aa.
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS. Ali Imran [3]: 38).
2.
Doa Ibu Nurhasanah
Setiap insan yang
melangsungkan pernikahan tentu saja berharap akan dikaruniai keturunan atau solusi cepat hamil. Sebab,
kehadiran sang buah hati didalam keluarga mampu menghadirkan suasana yang
berbeda. Tangis dan tawanya mampu membangkitkan semangat bagi kedua orang
tuanya. Bahkan, bagi seseorang yang lama menunggu kehadiran sang pangeran
kecilnya, lalu ia mengetahui dirinya sedang hamil, maka betapa bahagianya ia
mengetahui kabar tersebut.
Sebagaimana kita ketahui
bahwa apa yang kita rencanakan dan kita inginkan tidak selamanya dapat
terpenuhi dengan mudah, melainkan harus ditebus dengan perjuangan yang sangat
berat. Sebagimana yang dialami keluarga ibu Nurhasanah dengan suaminya Muhammad
Khusni yang telah bertahun-tahun lama menjalani kehidupan rumah tangga, namun
belum juga dikaruniai seorang pun buah hati.
Dengan kesabaran dan usaha
yang tak kenal henti, mereka tetap menjalankan kehidupan mereka dengan sabar.
Akhirnya, pada usia pernikahan yang ke tujuh, Allah berkehendak memberikan
keturunan kepadanya dan ini dibuktikan dengan hamilnya ibu Nurhasanah. Alangkah
bahagia keluarga tersebut, ternyata apa yang diidam-idamkan selama ini akan
menjadi kenyataan dan kesunyian rumah tangganya akan terpecahkan bila bayi yang
dikandungnya itu lahir. Ia bersama suami mulai merancang apa yang akan
diberikan kepada bayi yang akan lahir itu. Jika mereka sedang duduk berduaan,
tidak ada yang diperbincangkan selain soal bayi yang akan dilahirkannya.
Suasana suram dan sedih yang selalu meliputi rumah tangganya berbalik menjadi
riang gembira. Wajah sepasang suami istri itu menjadi berseri-seri tanda suka
cita dan bahagia. Rasa putus asa yang mencekam hati mereka berdua berbalik
menjadi rasa penuh harap akan hari kemudian yang baik dan membahagiakan. Hingga
pada akhirnya, lahirlah seorang bayi laki-laki yang mungil.
Hal yang perlu kita
pelajari bersama dari kisah diatas adalah bagaimana mereka menjalani hidup
sebelum dikaruniai momongan dan amalan apa saja yang mereka lakukan demi
mendapatkan momongan. Selain bersabar dan tabah menjalani ujian yang diberikan
Allah, sebagaimana yang mereka katakana sewaktu wawancara yang dilakukan
penulis, mereka mengatakan bahwa mereka rajin bersedakah terlebih bagi anak
yatim dan orang-orang tua. Selain itu, mereka juga mengamalkan doa yang
diberikan oleh salah seorang ustadz. Adapun doa yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Yaa rahmaanu 11 x
“Wahai Dzat Yang Maha Pemurah”
Ya rahiimu 11 x
“Wahai Dzat Yang Maha Penyayang”
Yaa hayyu yaa qayyuumu 11 x
“Wahai Dzat Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri”.
Kemudian dilanjutkan
dengan membaca amalan dibawah ini, masing-masing 1 kali:
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,
Segala puji bagi Allah. Tuhan semesta alam. Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Yang menguasai dihari pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang
lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
(QS. al-Faatihah [1]: 1-7).
“Katakanlah, ‘Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dan tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara denga Dia.” (QS.
al-Ikhlash [112]: 1-4).
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, Dari
kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan
dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan
dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. al-Falaq [113]: 1-5).
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan)
setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada
manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. an-Naas [114]: 1-6).
“Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zhalim. Maka, Kami telah memperkenankan doanya
dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan, demikianlah Kami selamatkan
orang-orang yang beriman. Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru
Tuhannya, ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan
Engkaulah waris yang paling Baik.” (QS. AL-Anbiyaa’ [121]: 87-89).
Cara mengamalkan doa-doa
diatas adalah dibaca oleh suami dan istri yang ingin segera dikaruniai momongan
setiap selesai mendirikan shalat fardhu, bisa ditambah minum obat tradisional cepat hamil.
Doa Khusus agar Cepat Punya Anak
4/
5
Oleh
Admin