Pada wanita, misalnya, memerhatikan
kesehatan daerah kewanitaan adalah sesuatu yang wajib dilakukan, terutama sejak
pertama kali mereka mendapatkan menstruasi. Tujuannya agar fungsi organ
reproduksi bisa tetap optimal seperti siklus menstruasi yang teratur. Selain
itu, perilaku tidak sehat pada kaum pria seperti kebiasaan menggunakan celana
dalam yang sangat ketat juga dapat menyebabkan masalah pada sistem reproduksi.
Karena itu, kenali dan jaga kesehatan alat reproduksi Anda!
A. Organ Reproduksi Pria
Pria memang tidak memiliki
rahim (tempat tumbuhnya bayi) tapi pria memiliki organ-organ reproduksi penting
bagi pembentukan sperma yang nantinya akan membuahi sel telur pada wanita dan
melahirkan jabang bayi. Berikut ini organ-organ reproduksi pria:
-
Testis
Testis merupakan organ penghasil bakal calon sperma
(spermatogonia) dan hormone khas laki-laki (testosteron), testis ini terletak
didalam kantong skrotum dan sering disebut dengan buah zakar. Pada setiap satu
militer air mani yang dikeluarkan oleh pria, normalnya memiliki 20-120 juta
sperma. Apabila testis dalam keadaan normal maka akan dapat memproduksi sperma
sepanjang hidup pria tersebut hanya jumlah dan kualitasnya saja yang menurun.
-
Vesikulasi Seminalis
Organ ini letaknya dekat dengan kandung kencing, fungsi
utama dari vesikulasi seminalis adalah menghasilkan komponen air mani. Sperma
tak dapat hidup sendiri tanpa berada didalam air mani yang mengandung berbagai
macam zat seperti glukosa, prostaglandin dan lain sebagainya sebagai penunjang
kelangsungan hiduo sperma.
-
Epididimis
Epididimis merupakan organ yang berbentuk mirip tabung
atau pipa yang berliku-liku panjang, fungsi utamanya adalah sebagai jalan
sperma yang akan menuju tempat penampungan sperma. Organ ini harus selalu dalam
keadaan sehat dan tidak memiliki sumbatan sehingga sperma akan disalurkan
dengan baik.
-
Vas Deferens
Organ ini pada intinya merupakan tempat penampungan dan
pendewasaan bakal calon sperma yang dihasilkan oleh testis, organ ini memiliki
semacam kantung tempat penampungan yang juga terhubung pada saluran tempat
pengeluaran air mani dan sperma.
-
Kelenjar Prostat
Kelenjar ini memproduksi cairan yang melengkapi air
mani, cairan yang dihasilkan sifatnya basa (tidak asam) sehingga berfungsi
menetralkan keasaman vagina agar sperma bisa masuk hingga bertemu dengan indung
telur .
-
Penis
Fungsi utama dari organ ini adalah sebagai saluran pengeluaran
sperma dan air mani keluar dari tubuh, organ ini juga berfungsi sebagai organ
perkawinan manusia yang utama.
A. Organ Reproduksi Wanita
Jika pria memiliki organ
reproduksi yang mempunyai fungsi utama sebagai penghasil sperma dan hormone
testoteron, sedangkan organ reproduksi wanita berbeda. Organ reproduksi wanita
yang memiliki tiga fungsi utama, yaitu: penghasil sel telur (ovum), penghasil
hormone khas wanita (estrogen dan progesterone) serta sebagai tempat
pertumbuhan janin dalam rahim. Organ reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu bagian luar dan bagian dalam. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai
organ reproduksi wanita:
1. Organ Reproduksi Luar
-
Labia Mayora dan Minora
Labia merupakan bagian paling luar dari organ reproduksi
wanita, organ ini memiliki fungsi utama, yaitu melindungi bagian dalam organ
reproduksi wanita, labia mayoran ukurannya lebih besar dan berada dibagian
depan sedangkan labia minora berada dibagian dalam dan ukurannya lebih kecil
atau tipis.
-
Klitoris
Organ ini merupakan organ kecil yang berfungsi dalam
proses perangsangan seksual.
-
Vagina
Vagina berbentuk seperti lorong atau tabung dan dan
dibentuk dari otot-otot elastic serta fleksibel, selain berfungsi sebagai organ
perkawinan seorang wanita, organ ini juga menjadi jalan dari keluarnya darah
haid dan janin ketika proses kelahiran.
2. Organ Reproduksi Dalam
-
Serviks
Organ ini memiliki struktur yang mirip dengan vagina dan
memang merupakan kelanjutan dari vagina yang berhubungan langsung dengan rahim,
oleh karena itu serviks sering disebut dengan leher rahim, fungsinya pun sama
dengan vagina, yaitu sebagai jalan keluarnya darah haid dan janin saat proses
kelahiran.
-
Rahim (Uterus)
Uterus memiliki fungsi utama sebagai tempat pertumbuhan
janin karena memiliki dinding-dinding yang kuat. Dinding rahim ini juga yang
akan luruh menjadi darah haid bila tidak ada janin yang tumbuh didalamnya.
Proses terjadinya haid akan dijelaskan dibagian lain.
-
Saluran Indung Telur (Tuba Falopi)
Saluran indung telur ini menghubungkan antara rahim dan
indung telur (ovarium). Saluran ini
memiliki dua fungsi utama, yaitu: sebagai penangkap sel telur yang telah matang
dan sebagai tempat pembuahan (fertilisasi)
atau pertemuan antara sperma dan sel telur untuk menjadi calon jabang bayi.
-
Indung Telur (Ovarium)
Indung telur berfungsi menghasilkan sel telur (ovum) dalam waktu sebulan sekali dan menghasilkan hormone khusus
wanita, yaitu estrogen dan progesterone. Ovarium berjumlah dua buah, terletak
dikanan dan kiri. Oleh karena itu, apabila salah satunya tidak berfungsi masih
ada satu organ yang dapat menghasilkan sel telur dan hormone estrogen serta
progesterone.
Baca juga: Madu Penyubur Kandungan
Baca juga: Madu Penyubur Kandungan
Seluruh organ reproduksi wanita tersebut
dapat dikatakan mendukung kesuburan seorang wanita, apabila salah satu organ
tidak berfungsi dengan baik atau memiliki struktur yang tidak normal akan
menyebabkan wanita menjadi sulit hamil. Sebagai contoh, apabila saluran indung
telur (tuba fallopi) memiliki struktur
yang terlalu sempit, maka embrio (calon janin) tidak akan mampu untuk tumbuh.
Contoh lain, apabila indung telur (ovarium)
tak mampu menghasilkan sel telur setiap bulannya dapat dipastikan tak akan
terjadi proses pembuahan (dijelaskan dalam bagian lain), karena itu syarat
utama agar seorang wanita tetap terjaga kesuburannya adalah dengan organ-organ
reproduksi yang sehat. Selain itu, ada banyak penyebab ketidaksuburan pada
wanita, antara lain:
-
Organ reproduksi yang mengalami
gangguan fungsi atau struktur yang tidak normal.
-
Gangguan pengaturan sistem
hormonal yang bisa berasal dari indung telur (ovarium) atau pada otak sebagai pusat pengaturan hormone.
-
Penyakit yang menjangkit organ
reproduksi seperti kanker serviks atau infeksi pada vagina dan rahim.
-
Gaya hidup tidak sehat seperti
merokok ataupun minum minuman beralkohol atau terlalu banyak mengonsumsi
makanan junk food, yang dapat
mengganggu proses pembentukan sel telur (ovum).
Agar kesehatan tubuh dan sistem reproduksi
selalu sehat, ada banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari gaya hidup sehat,
konsumsi makanan bergizi, hingga pemakaian pembalut yang benar. Cara-cara
tersebut akan dijelaskan pada bab-bab selanjutnya dalam buku ini.
Jaga Reproduksi
4/
5
Oleh
Admin