Selasa, 10 Januari 2017

Tips Cepat Hamil dalam Berhubungan Suami Istri

 

 

Tips Cepat Hamil

Mengatur Frekuensi Hubungan Seksual

Dalam sebuah pernikahan, hubungan badan atau hubungan seksual merupakan unsur yang sangat penting untuk menjamin kerukunan berumah tangga. Kuantitas dan kualitas hubungan seksual juga ikut menentukan. Sebab, kuantitas yang tidak cocok, adakalanya bisa membuat hubungan suami-istri kurang serasi. Salah satu contohnya, suami menghendaki terjadinya hubungan badan sebanyak 6 kali seminggu, sementara sang istri hanya menghendaki sebanyak 3 kali, tentu keinginan yang berbeda seperti ini akan menimbulkan disharmonisasi jika tidak dicarikan solusinya. Atau bisa jadi
sebaliknya, yakni istri menghendaki hubungan badan setiap dua hari sekali. Jika keinginan itu tidak terpenuhi, maka ia bisa akan mengamuk atau bersifat aneh seperti marah atau menggigit sang suami. Disisi lain, sang suami sibuk bekerja dan hanya bisa memenuhi 1-2 kali dalam seminggu. Tentu saja, hal ini bisa menjadi salah satu penyebab ketidakrukunan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Pada dasarnya, frekuensi atau seberapa sering untuk melakukan hubungan seksual semuanya tergantung dari setiap pasangan. Adapun kaitannya dengan kehamilan yaitu seberapa sering Anda melakukan hubungan seksual pada waktu yang terbaik untuk konsepsi, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk segera mendapat momongan. Tidak ada angka khusus yang dapat memastikan berapa kali seseorang harus melakukan hubungan seksual untuk bisa hamil. Ada wanita yang hamil hanya dengan satu kali hubungan badan saja, tetapi yang lain memerlukan waktu yang lebih lama. Namun, sekali lagi, saya tegaskan bahwa semakin sering Anda melakukan hubungan badan dimasa subur, maka semakin besar peluang Anda (istri) untuk hamil.
Kualitas hubungan seksual, terkadang, merupakan masalah yang cukup rumit, karena tidak setiap hubungan seksual berkualitas tinggi. Apakah itu dirasakan oleh suami ataupun istri. Kualitas hubungan seksual ini tergantung pada banyak faktor yang diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, ditentukan oleh kondisi fisik pasangan suami-istri saat belum melakukan hubungan seksual. Jika kondisi fisiknya dalam keadaan yang baik, yakni sama-sama fit, maka secara otomatis kepuasan akan lebih mudah untuk didapat. Namun sebaliknya, jika kondisinya buruk, maka mereka akan sulit merasakan kepuasan.
Kedua, tergantung pada cara melakukan hubungan seksual itu sendiri. Misalnya, kurang ada kerja sama yang baik atau karena hal-hal lain yang sifatnya sangat pribadi.
Ketiga, ditentukan pula oleh frekuensi hubungan seksual yang sebaiknya disesuaikan dengan usia Anda. Hubungan seksual yang terlalu sering bisa dipastikan kurang berkualitas. Bila kualitas yang didambakan dalam arti mencapai kepuasan maksimal, maka frekuensi hubungan badan tidak banyak menentukan, tetapi lebih pada kondisi fisik yang sehat dan kerja sama yang baik antara suami dan istri.
Selain tergantung pada saling pengertian dari kedua belah pihak, juga harus menyesuaikan dengan tingkat usia pasangan suami-istri itu sendiri. Artinya, frekuensi hubungan seksual yang sehat bagi pasangan suami-istri harus disesuaikan dengan usia. Frekuensi hubungan seksual pada usia pasangan suami-istri yang baru menikah, tentu saja berbeda dengan suami-istri yang sudah puluhan tahun menjalani rumah tangga. Untuk pasangan yang baru menikah, frekuensi hubungan seksualnya tentu saja lebih sering dibandingkan dengan usia nikah yang sudah mencapai puluhan tahun. Sebuah, penelitian yang dilakukan Kinsey mengatakan bahwa frekuensi coitus pada kaum pria berkurang dengan bertambahnya usia, yakni 3,9 kali perminggu pada usia 20 tahun, dan 0,9 (kurang dari satu kali) perminggu pada usia kurang dari 60 tahun. Sedangkan pada pria sudah berkepala tujuh, umumnya, hanya mungkin sekali dalam sebulan. Frekuensi hubungan seksual pada wanita ternyata sedikit berbeda. Menurut Kinsey, hampir semua wanita melakukan hubungan seksual meskipun frekuensinya menurun setelah 2 tahun menikah. Kinsey menyatakan bahwa wanita pada usia 50 tahun sekitar 93 persen masih melakukan coitus. Sedangkan pada pria yang berusia sama sekitar 97 persen. Pada pria usia 60 tahun, 94 persen masih bisa melakukan hubungan seksual dan pada wanita usia sama hanya 84 persen.
Adapun untuk wanita yang menikah pada usia 20 tahun biasanya menghendaki coitus 3 kali seminggu pada tahun pertama dan 2 kali, pada usia 30 tahun, 1,5 kali pada usia 40 tahun, 1 kali pada usia 50 tahun, dan 1 kali setiap 12 hari pada wanita yang berusia 60 tahun. Hampir 14 persen dari seluruh wanita melakukan 7 kali atau lebih dalam seminggu, dan dari golongan ini 5 persen berusia 30 tahun dan 3 persen berusia 40 tahun. Kinsey mengatakan, sex drive pria paling kuat pada usia 20-30 tahun dan wanita pada usia 30-40 tahun. Perlu dicatat bahwa pada tahun pertama pernikahan, hanya 70 persen wanita yang mendapatkan orgasme dan setelah 20 tahun meningkat menjadi 90 persen.

Harus Menikmati Proses Hubungan Seksual

Hubungan seksual tentu dilakukan oleh sepasang pria dan wanita. Oleh karena itu, penting kiranya mengetahui bagaimana caranya agar keduanya bisa saling menikmati. Karena hubungan seksual dilakukan tidak hanya sekali, ada baiknya jika Anda mempraktikkan gaya yang berbeda atau mencari suasana yang berbeda yang tentu saja, semua ini demi kebahagiaan bersama dalam rangka agar bisa saling menikmati hubungan seksual.
Hal semacam ini jangan dianggap sepele. Anda jangan pernah hanya berpikir asal Anda bisa menikmati sendiri tanpa memikirkan pasangan Anda. Jika hal ini tidak Anda perhatikan, maka ini bisa menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kehidupan Anda dan pasangan Anda. Oleh karena itu, jika salah satu dari pasangan tidak bisa menikmatinya, maka sebaiknya adakan komunikasi untuk mencari solusi yang terbaik. Jika tidak, bisa jadi keadaan akan bertambah parah. Perlu diingat bahwa hilangnya komunikasi merupakan salah satu penyebab ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Dr. Nugroho Setiawan, MS. Menyatakan bahwa hubungan pasutri (pasangan suami-istri) yang harmonis adalah hubungan seksual yang bisa dinikmati oleh kedua belah pihak, yakni suami dan istri. Salah satu faktor penentu agar kedua belah pihak menikmati aktivitas tersebut adalah terbukanya komunikasi selebar-lebarnya.
Ada pepatah yang mengatakan menyelam sambil minum air. Pepatah tersebut sepertinya cocok disampaikan kepada orang yang hendak belajar belajar tentang seksual. Sebagimana dikatakan oleh Nugroho bahwa sesungguhnya seks itu belajar sambil berjalan. Semakin lama usia pernikahan dan selama pasangan mau mempelajari hubungan seks lebih baik dan mau berkomunikasi, seharusnya mereka mendapat kenikmatan lebih. Sehingga, seharusnya orgasme sebulan mendatang jauh lebih nikmat dari pada orgasme sekarang,” demikian kata seksolog dari RS Bintaro Internasional itu.
Oleh karena itu, ada baiknya bagi pasutri untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang pengetahuan seksualitas, sehingga pasangan suami-istri bisa mengetahui dengan pasti yang harus dilakukan demi mencapai tujuannya. Pengetahuan seks yang harus diketahui oleh pasangan mencakup segala aspek yang berkaitan dengan hubungan seksual, mulai dari mencumbu, meraba, merayu, posisi, dan lain sebagainya. Termasuk, misalnya, mengetahui kapan melakukan penetrasi. Penetrasi yang benar adalah menunggu sampai terjadi reaksi bangkitan seksual sepenuhnya pada kedua belah pihak, yang secara anatomis, sudah terjadi perubahan karena rangsangan seksual. Pada pria misalnya, sudah terjadi ereksi yang kuat.
Kesiapan untuk penetrasi inilah yang harus disampaikan kepada pasangan kita. Jika ternyata Anda belum siap, katakana saja tanpa ragu bahwa sesungguhnya Anda belum siap. Perlu diketahui bahwa biasanya kebangkitan seksual pada wanita tidak begitu tampak secara fisik, sedangkan bagi pria bisa tampak setelah sudah terjadinya ereksi yang kuat. Oleh karena itu, adakan komunikasi yang baik demi kenikamatan bersama. Dengan demikian, keluarga Anda akan semakin harmonis karena satu sama lain bisa menikmatinya.
Yang terpenting untuk dicatat oleh pasangan yang sudah menginginkan segera dikaruniai anak yaitu ketika Anda mencapai orgasme pada saat yang bersamaan atau sesaat sesudah pasangan Anda ejakulasi, maka kesempatan sperma unntuk selamat sampai di serviks lebih tinggi. Selain itu, dengan orgasme secara bersamaan dapat membuat tenang dan nyaman setiap pasangan sehingga dengan kondisi yang tenang itulah kemungkinan terjadinya pembuahan lebih besar dari pada pasangan yang selalu berada dibawah tekanan.

Posisi Hubungan Seksual

Memang, mendapatkan momongan secepatnya adalah harapan setiap pasangan, tapi terkadang waktu yang ditunggu tunggu tak kunjung tiba. Berbagai saran dan nasihat mulai berdatangan dari orang tua, teman, saudara, dan lain-lain. Inagtlah bahwa mereka semua memiliki tujuan yang baik. Jadi, tanggapilah dengan positif pula. Nah, Anda tidak perlu stres dengan datangnya saran atau nasihat tersebut, namun Anda harus tetap berusaha agar tetap tenang. Anda bisa mencoba beberapa posisi khusus yang dianjurkan untuk dilakukan oleh pasangan suami-istri yang ingin segera memiliki momongan. Sebab, pola hubungan seksual adalah salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu kehamilan. Berikut ini beberapa pola atau posisi yang bisa dilakukan oleh pasangan suami-istri yang ingin segera mempunyai momongan. Cara yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Pertama, angkatlah kedua kaki si wanita ke atas atau dengan posisi bersandar pada kedua pundak pria sehingga letak liang vagina dalam posisi tegal lurus. Posisi ini menjamin agar sperma yang disemprotkan itu bisa tertampung langsung diujung liang vagina deket leher rahim.
Kedua, posisi yang memudahkan terjadinya kehamilan adalah gaya misionaris, yaitu posisi pria di atas (man on top). Posisi ini menggambarkan pria diatas wanita sambil mengganjal panggul wanita dengan sebuah bantal berukuran kecil atau sedang. Posisi ini memungkinkan sperma akan mengendap lebih lama dan memiliki kesempatan untuk berenang melalui leher rahim.
Hal senada juga dikatakan oleh Dr Boyke bahwa agar wanita meletakkan bantal dibawah pantatnya saat melakukan hubungan seksual. Dan, setelah keduanya mencapai orgasme, maka sebaiknya si wanitasegera melakukan posisi seperti sujud, yakni pantat diatas dan kepala dibawah. Posisi ini memungkinkan semen bisa mencapai serviks secara sempurna. Dianjurkan untuk tidak menggunakan bantal yang terlalu besar. Hal ini sangat merugikan karena sperma yang masuk akan tergenang dibelakang leher rahim, sebelum akhirnya terbuang keluar.
Ketiga, posisi doggie style yaitu pada saat melakukan hubungan seksual, pria melakukan penetrasi dari belakang wanita. Sikap tubuh ini selain memungkinkan penyusupan yang mendalam juga memuaskan ke dalam lubang vagina. Hal ini juga dianjurkan bagi wanita yang memiliki kelainan posisi rahim atau rahim terbalik. Posisi ini memudahkan semburan cairan semen berisi sperma masuk ke dalam rahim.
Keempat, diharapkan agar setelah melakukan hubungan badan untuk tidak langsung bangun, sebaiknya si wanita tiduran terlebih dahulu. Usahakan setelah ejakulasi antar pasangan terjadi, selama 10-20 menit agar wanita tetap dalam posisi tidur terutama berbaring. Janganlah beranjak terlebih dulu dari sikap tiduran ini karena dalam menit-menit ini cairan semen akan mencair. Dan, jika wanita bangkit, maka cairan semen akan mengalir kembali ke vagina dan suasana asam membuat sperma melemah dan mati. Hal ini juga merupakan suatu upaya agar kesuburan seorang wanita dapat terjaga dengan baik.
Sebenarnya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tidak langsung bangun dan tetap dalam posisi tidur dengan posisi sujud atau kaki lebih tinggi setelah melakukan hubungan seksual dapat meningkatkan kesuburan. Karena, sperma sudah berada didalam serviks sesaat setelah ejakulasi. Namun demikian, sebagian ahli tetap menganjurkan untuk memberi waktu sejenak bagi sperma berenang ke serviks dengan cara mengganjal pinggul dengan sebuah bantal selama seks dan setelah itu melakukan posisi sebagaimana Anda melakukan sujud. Selain itu, penting juga untuk Anda ketahui yaitu pada waktu Anda membersihkan, hindari menggunakan cairan pembersih vagina sesaat setelah hubungan seksual, karena cairan pembersih vagina dapat bersifat toxic pada sperma.

Cara alami menyuburkan kandungan adalah dengan rutin meminum madu penyubur.







Related Posts

Tips Cepat Hamil dalam Berhubungan Suami Istri
4/ 5
Oleh