Tips Cepat Hamil
Mengatur Frekuensi Hubungan Seksual
Dalam sebuah
pernikahan, hubungan badan atau hubungan seksual merupakan unsur yang
sangat penting untuk menjamin kerukunan berumah tangga. Kuantitas dan
kualitas hubungan seksual juga ikut menentukan. Sebab, kuantitas yang
tidak cocok, adakalanya bisa membuat hubungan suami-istri kurang
serasi. Salah satu contohnya, suami menghendaki terjadinya hubungan
badan sebanyak 6 kali seminggu, sementara sang istri hanya
menghendaki sebanyak 3 kali, tentu keinginan yang berbeda seperti ini
akan menimbulkan disharmonisasi jika tidak dicarikan solusinya. Atau
bisa jadi
sebaliknya, yakni istri menghendaki hubungan badan setiap
dua hari sekali. Jika keinginan itu tidak terpenuhi, maka ia bisa
akan mengamuk atau bersifat aneh seperti marah atau menggigit sang
suami. Disisi lain, sang suami sibuk bekerja dan hanya bisa memenuhi
1-2 kali dalam seminggu. Tentu saja, hal ini bisa menjadi salah satu
penyebab ketidakrukunan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Pada dasarnya,
frekuensi atau seberapa sering untuk melakukan hubungan seksual
semuanya tergantung dari setiap pasangan. Adapun kaitannya dengan
kehamilan yaitu seberapa sering Anda melakukan hubungan seksual pada
waktu yang terbaik untuk konsepsi, maka semakin besar pula
kemungkinannya untuk segera mendapat momongan. Tidak ada angka khusus
yang dapat memastikan berapa kali seseorang harus melakukan hubungan
seksual untuk bisa hamil. Ada wanita yang hamil hanya dengan satu
kali hubungan badan saja, tetapi yang lain memerlukan waktu yang
lebih lama. Namun, sekali lagi, saya tegaskan bahwa semakin sering
Anda melakukan hubungan badan dimasa subur, maka semakin besar
peluang Anda (istri) untuk hamil.
Kualitas hubungan
seksual, terkadang, merupakan masalah yang cukup rumit, karena tidak
setiap hubungan seksual berkualitas tinggi. Apakah itu dirasakan oleh
suami ataupun istri. Kualitas hubungan seksual ini tergantung pada
banyak faktor yang diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama,
ditentukan oleh kondisi fisik pasangan suami-istri saat belum
melakukan hubungan seksual. Jika kondisi fisiknya dalam keadaan yang
baik, yakni sama-sama fit, maka secara otomatis kepuasan akan lebih
mudah untuk didapat. Namun sebaliknya, jika kondisinya buruk, maka
mereka akan sulit merasakan kepuasan.
Kedua,
tergantung pada cara melakukan hubungan seksual itu sendiri.
Misalnya, kurang ada kerja sama yang baik atau karena hal-hal lain
yang sifatnya sangat pribadi.
Ketiga,
ditentukan pula oleh frekuensi hubungan seksual yang sebaiknya
disesuaikan dengan usia Anda. Hubungan seksual yang terlalu sering
bisa dipastikan kurang berkualitas. Bila kualitas yang didambakan
dalam arti mencapai kepuasan maksimal, maka frekuensi hubungan badan
tidak banyak menentukan, tetapi lebih pada kondisi fisik yang sehat
dan kerja sama yang baik antara suami dan istri.
Selain tergantung
pada saling pengertian dari kedua belah pihak, juga harus
menyesuaikan dengan tingkat usia pasangan suami-istri itu sendiri.
Artinya, frekuensi hubungan seksual yang sehat bagi pasangan
suami-istri harus disesuaikan dengan usia. Frekuensi hubungan seksual
pada usia pasangan suami-istri yang baru menikah, tentu saja berbeda
dengan suami-istri yang sudah puluhan tahun menjalani rumah tangga.
Untuk pasangan yang baru menikah, frekuensi hubungan seksualnya tentu
saja lebih sering dibandingkan dengan usia nikah yang sudah mencapai
puluhan tahun. Sebuah, penelitian yang dilakukan Kinsey mengatakan
bahwa frekuensi coitus pada kaum pria berkurang dengan
bertambahnya usia, yakni 3,9 kali perminggu pada usia 20 tahun, dan
0,9 (kurang dari satu kali) perminggu pada usia kurang dari 60 tahun.
Sedangkan pada pria sudah berkepala tujuh, umumnya, hanya mungkin
sekali dalam sebulan. Frekuensi hubungan seksual pada wanita ternyata
sedikit berbeda. Menurut Kinsey, hampir semua wanita melakukan
hubungan seksual meskipun frekuensinya menurun setelah 2 tahun
menikah. Kinsey menyatakan bahwa wanita pada usia 50 tahun sekitar 93
persen masih melakukan coitus. Sedangkan pada pria yang
berusia sama sekitar 97 persen. Pada pria usia 60 tahun, 94 persen
masih bisa melakukan hubungan seksual dan pada wanita usia sama hanya
84 persen.
Adapun untuk
wanita yang menikah pada usia 20 tahun biasanya menghendaki coitus
3 kali seminggu pada tahun pertama dan 2 kali, pada usia 30 tahun,
1,5 kali pada usia 40 tahun, 1 kali pada usia 50 tahun, dan 1 kali
setiap 12 hari pada wanita yang berusia 60 tahun. Hampir 14 persen
dari seluruh wanita melakukan 7 kali atau lebih dalam seminggu, dan
dari golongan ini 5 persen berusia 30 tahun dan 3 persen berusia 40
tahun. Kinsey mengatakan, sex drive pria paling kuat pada usia
20-30 tahun dan wanita pada usia 30-40 tahun. Perlu dicatat bahwa
pada tahun pertama pernikahan, hanya 70 persen wanita yang
mendapatkan orgasme dan setelah 20 tahun meningkat menjadi 90 persen.
Harus Menikmati Proses Hubungan Seksual
Hubungan seksual
tentu dilakukan oleh sepasang pria dan wanita. Oleh karena itu,
penting kiranya mengetahui bagaimana caranya agar keduanya bisa
saling menikmati. Karena hubungan seksual dilakukan tidak hanya
sekali, ada baiknya jika Anda mempraktikkan gaya yang berbeda atau
mencari suasana yang berbeda yang tentu saja, semua ini demi
kebahagiaan bersama dalam rangka agar bisa saling menikmati hubungan
seksual.
Hal semacam ini
jangan dianggap sepele. Anda jangan pernah hanya berpikir asal Anda
bisa menikmati sendiri tanpa memikirkan pasangan Anda. Jika hal ini
tidak Anda perhatikan, maka ini bisa menimbulkan dampak yang tidak
baik bagi kehidupan Anda dan pasangan Anda. Oleh karena itu, jika
salah satu dari pasangan tidak bisa menikmatinya, maka sebaiknya
adakan komunikasi untuk mencari solusi yang terbaik. Jika tidak, bisa
jadi keadaan akan bertambah parah. Perlu diingat bahwa hilangnya
komunikasi merupakan salah satu penyebab ketidakharmonisan dalam
rumah tangga. Dr. Nugroho Setiawan, MS. Menyatakan bahwa hubungan
pasutri (pasangan suami-istri) yang harmonis adalah hubungan seksual
yang bisa dinikmati oleh kedua belah pihak, yakni suami dan istri.
Salah satu faktor penentu agar kedua belah pihak menikmati aktivitas
tersebut adalah terbukanya komunikasi selebar-lebarnya.
Ada pepatah yang
mengatakan menyelam sambil minum air. Pepatah tersebut
sepertinya cocok disampaikan kepada orang yang hendak belajar belajar
tentang seksual. Sebagimana dikatakan oleh Nugroho bahwa sesungguhnya
seks itu belajar sambil berjalan. Semakin lama usia pernikahan dan
selama pasangan mau mempelajari hubungan seks lebih baik dan mau
berkomunikasi, seharusnya mereka mendapat kenikmatan lebih. Sehingga,
seharusnya orgasme sebulan mendatang jauh lebih nikmat dari pada
orgasme sekarang,” demikian kata seksolog dari RS Bintaro
Internasional itu.
Oleh karena itu,
ada baiknya bagi pasutri untuk mencari informasi sebanyak mungkin
tentang pengetahuan seksualitas, sehingga pasangan suami-istri bisa
mengetahui dengan pasti yang harus dilakukan demi mencapai tujuannya.
Pengetahuan seks yang harus diketahui oleh pasangan mencakup segala
aspek yang berkaitan dengan hubungan seksual, mulai dari mencumbu,
meraba, merayu, posisi, dan lain sebagainya. Termasuk, misalnya,
mengetahui kapan melakukan penetrasi. Penetrasi yang benar adalah
menunggu sampai terjadi reaksi bangkitan seksual sepenuhnya pada
kedua belah pihak, yang secara anatomis, sudah terjadi perubahan
karena rangsangan seksual. Pada pria misalnya, sudah terjadi ereksi
yang kuat.
Kesiapan untuk
penetrasi inilah yang harus disampaikan kepada pasangan kita. Jika
ternyata Anda belum siap, katakana saja tanpa ragu bahwa sesungguhnya
Anda belum siap. Perlu diketahui bahwa biasanya kebangkitan seksual
pada wanita tidak begitu tampak secara fisik, sedangkan bagi pria
bisa tampak setelah sudah terjadinya ereksi yang kuat. Oleh karena
itu, adakan komunikasi yang baik demi kenikamatan bersama. Dengan
demikian, keluarga Anda akan semakin harmonis karena satu sama lain
bisa menikmatinya.
Yang terpenting
untuk dicatat oleh pasangan yang sudah menginginkan segera dikaruniai
anak yaitu ketika Anda mencapai orgasme pada saat yang bersamaan atau
sesaat sesudah pasangan Anda ejakulasi, maka kesempatan sperma unntuk
selamat sampai di serviks lebih tinggi. Selain itu, dengan orgasme
secara bersamaan dapat membuat tenang dan nyaman setiap pasangan
sehingga dengan kondisi yang tenang itulah kemungkinan terjadinya
pembuahan lebih besar dari pada pasangan yang selalu berada dibawah
tekanan.
Posisi Hubungan Seksual
Memang,
mendapatkan momongan secepatnya adalah harapan setiap pasangan, tapi
terkadang waktu yang ditunggu tunggu tak kunjung tiba. Berbagai saran
dan nasihat mulai berdatangan dari orang tua, teman, saudara, dan
lain-lain. Inagtlah bahwa mereka semua memiliki tujuan yang baik.
Jadi, tanggapilah dengan positif pula. Nah, Anda tidak perlu stres
dengan datangnya saran atau nasihat tersebut, namun Anda harus tetap
berusaha agar tetap tenang. Anda bisa mencoba beberapa posisi khusus
yang dianjurkan untuk dilakukan oleh pasangan suami-istri yang ingin
segera memiliki momongan. Sebab, pola hubungan seksual adalah salah
satu faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu kehamilan. Berikut ini
beberapa pola atau posisi yang bisa dilakukan oleh pasangan
suami-istri yang ingin segera mempunyai momongan. Cara yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
Pertama,
angkatlah kedua kaki si wanita ke atas atau dengan posisi bersandar
pada kedua pundak pria sehingga letak liang vagina dalam posisi tegal
lurus. Posisi ini menjamin agar sperma yang disemprotkan itu bisa
tertampung langsung diujung liang vagina deket leher rahim.
Kedua,
posisi yang memudahkan terjadinya kehamilan adalah gaya misionaris,
yaitu posisi pria di atas (man on top). Posisi ini
menggambarkan pria diatas wanita sambil mengganjal panggul wanita
dengan sebuah bantal berukuran kecil atau sedang. Posisi ini
memungkinkan sperma akan mengendap lebih lama dan memiliki kesempatan
untuk berenang melalui leher rahim.
Hal senada juga
dikatakan oleh Dr Boyke bahwa agar wanita meletakkan bantal dibawah
pantatnya saat melakukan hubungan seksual. Dan, setelah keduanya
mencapai orgasme, maka sebaiknya si wanitasegera melakukan posisi
seperti sujud, yakni pantat diatas dan kepala dibawah. Posisi ini
memungkinkan semen bisa mencapai serviks secara sempurna. Dianjurkan
untuk tidak menggunakan bantal yang terlalu besar. Hal ini sangat
merugikan karena sperma yang masuk akan tergenang dibelakang leher
rahim, sebelum akhirnya terbuang keluar.
Ketiga,
posisi doggie style yaitu pada saat melakukan hubungan
seksual, pria melakukan penetrasi dari belakang wanita. Sikap tubuh
ini selain memungkinkan penyusupan yang mendalam juga memuaskan ke
dalam lubang vagina. Hal ini juga dianjurkan bagi wanita yang
memiliki kelainan posisi rahim atau rahim terbalik. Posisi ini
memudahkan semburan cairan semen berisi sperma masuk ke dalam rahim.
Keempat,
diharapkan agar setelah melakukan hubungan badan untuk tidak langsung
bangun, sebaiknya si wanita tiduran terlebih dahulu. Usahakan setelah
ejakulasi antar pasangan terjadi, selama 10-20 menit agar wanita
tetap dalam posisi tidur terutama berbaring. Janganlah beranjak
terlebih dulu dari sikap tiduran ini karena dalam menit-menit ini
cairan semen akan mencair. Dan, jika wanita bangkit, maka cairan
semen akan mengalir kembali ke vagina dan suasana asam membuat sperma
melemah dan mati. Hal ini juga merupakan suatu upaya agar kesuburan
seorang wanita dapat terjaga dengan baik.
Sebenarnya, tidak
ada bukti yang menunjukkan bahwa tidak langsung bangun dan tetap
dalam posisi tidur dengan posisi sujud atau kaki lebih tinggi setelah
melakukan hubungan seksual dapat meningkatkan kesuburan. Karena,
sperma sudah berada didalam serviks sesaat setelah ejakulasi. Namun
demikian, sebagian ahli tetap menganjurkan untuk memberi waktu
sejenak bagi sperma berenang ke serviks dengan cara mengganjal
pinggul dengan sebuah bantal selama seks dan setelah itu melakukan
posisi sebagaimana Anda melakukan sujud. Selain itu, penting juga
untuk Anda ketahui yaitu pada waktu Anda membersihkan, hindari
menggunakan cairan pembersih vagina sesaat setelah hubungan seksual,
karena cairan pembersih vagina dapat bersifat toxic pada
sperma.
Cara alami menyuburkan kandungan adalah dengan rutin meminum madu penyubur.
Cara alami menyuburkan kandungan adalah dengan rutin meminum madu penyubur.
Tips Cepat Hamil dalam Berhubungan Suami Istri
4/
5
Oleh
Admin