Senin, 27 Februari 2017

Proses Pembentukan Sperma Pada Pria

Sperma yang dikeluarkan saat berhubungan intim merupakan sperma matang yang siap untuk membuahi, sperma tersebut telah mengalami proses pembentukan dan pematangan bakal calon sperma yang ada dalam testis. Proses pembentukan dan pematangan sperma disebut dengan proses spermatogenesis, proses ini sebagian besar terjadi dalam tubulus seminiferus yang berada dilobulus testis. Tubulus seminiferus ini mengandung ribuan bahkan jutaan bakal calon sperma (spermatogonium), serta terdapat sel sertoli dan sel leydig. Sel sertoli menghasilkan zat nutrisi untuk memberi makan spermatogonium, sedangkan sel leydig berfungsi menghasilkan homron testoteron. Spermatogenesis juga dipengaruhi oleh hormone LH (Luteinizing hormone) dan FSH (Folicle Stimulating Hormone), LH memiliki fungsi merangsang sel leydig menghasilkan testoteron dan FSH berfungsi merangsang sel sertoli memproduksi zat nutrisi sehingga spermatogonium dapat berkembang menjadi sperma.



Spermatogenesis berlangsung dalam tiga tahapan hingga menjadi sperma. Berikut ini penjelasan ketiga tahap tersebut:

-          Tahap Spermatocytogenesis
Tahap ini merupakan tahap awal pembentukan sperma yaitu ketika terjadi pembelahan secara mitosis dari spermatogonium, pembelahan mitosis merupakan pembelahan satu sel menjadi dua sel dengan inti sel yang memiliki sifat yang sam dengan satu sel awal, spermatogonium memiliki sifat diploid (2n) kemudian membelah secara mitosis menjadi 2 sel yang sama-sama bersifat diploid, hasil pembelahan ini disebut dengan spermatosit primer.

-          Tahap Meiosis
Tahap meiosis merupakan tahap pembelahan inti sel, yaitu ketika inti sel spermatosit primer membelah menjadi dua dengan sifat haploid (n), hasil pembelahan tersebut dinamakan dengan spermatosit sekunder dan kemudian membelah lagi menjadi empat sel dengan sifat haploid juga, sel yang sudah terbulah menjadi empat tersebut disebut dengan spermatid.

-          Tahap Spermiogenesis
Tahap ini merupakan tahap ketika spermatid diubah menjadi spermatozoa fungsional yang siap untuk dimatangkan dan siap membuahi sel telur, setiap 1 buah spermatogonium menghasilkan 4 buah sperma haploid, matang yang siap untuk membuahi sel telur, pematangan spermatozoa terjadi diepididimis dan vas deferens.
Ketiga proses tersebut harus berjalan lancar dan pria juga harus dalam kondisi sehat sehingga sperma juga menjadi sehat dan kuantitasnya normal. Gangguan pada proses pembentukan sperma menjadi salah satu faktor ketidaksuburan pada pria, selain itu penyakit yang terjadi pada organ reproduksi pria seperti infeksi atau kanker juga berandil atas ketidaksuburan pria.
-          Cara mendapatkan Sperma yang Berkualitas dan dengan Jumlah yang Cukup
Apabila proses pembentukan sperma berjalan mulus tanpa ganguan, tentunnya sperma yang dihasilkan oleh pria menjadi berkualitas dan jumlahnya pun mencukupi. Ada berbagai cara menghasilkan sperma yang berkualitas dengan jumlah yang cukup, diantaranya:

-          Hindari rokok dan minuman beralkohol karena dapat melemahkan gerakan sperma dan bahkan merusak rangkaian genetika dalam sperma.
-          Konsumsi makanan bergizi dan seimbangkan berat badan karena beberapa jenis nutrisi terbukti dapat meningkatkan kualitas sperma dan membantu hormone testoteron dalam proses pembentukan sperma.
-          Jaga kebersihan organ genital agar risiko infeksi organ genital dapat dihindari.
-          Kurangi kebiasaan atau aktivitas negative seperti berendam diair hangat atau panas terlalu sering atau menggunakan celana ketat karena bisa mengganggu proses pembentukan sperma.
Untuk lebih lengkapnya mengenai hal-hal yang terkait dengan gaya hidup sehat, nutrisi atau makanan sehat bagi kesehatan reproduksi serta kebiasaan yang harus dihindari dapat dibaca pada bab-bab berikutnya dalam blog ini.

Baca juga: Madu Penyubur Kandungan 

Related Posts

Proses Pembentukan Sperma Pada Pria
4/ 5
Oleh