Tidak heran jika orang yang suka tertawa
atau mempunyai sifat yang humoris tampak lebih sehat, jarang sakit, dan mudah
mengatasi stresnya. Oleh karena itu, tertawa sangat dianjurkan bagi Anda yang
sedang mengalami stress. Masalahnya adalah bagaimana kita bisa tertawa lepas
jika tidak ada hal lucu yang terjadi disekitar kita? Bagaimana mungkin kita
bisa tertawa terbahak-bahak bila lingkungan tempat bersosialisasi penuh dengan
stresor dan masalah? Anda tidak perlu khawatir dengan semuanya, karena sekarang
telah dikembangkan sebuah terapi tertawa.
Terapi ini bisa dilakukan sendiri dirumah bersama pasangan atau dikantor bersama rekan kerja Anda. Terapi ini tak membutuhkan biaya sama sekali, Anda hanya perlu mencari pasangan atau kelompok kecil untuk melakukannya, berikut ini cara sederhana untuk melakukan terapi tertawa:
-
Berdiri berhadapan dengan
pasangan atau teman Anda, bisa juga membentuk lingkaran kecil dalam kelompok
kecil berisi maksimal 5 orang.
-
Tarik napas panjang sebanyak 3
kali, kemudian lafalkan kata-kata: “Hahaha…”, “Hihihi…”, “Hohoho…”, “Hehehe…,”
dengan lafal yang jelas. Sebagai contoh saat mengucapkan lafal “Hahaha” buku
mulut Anda lebar-lebar, saat mengucapkan lafal “Hihihi” tunjukkan deretan
gigi-gigi Anda.
-
Lafalkan pengucapan tersebut
sebanyak 3 kali. Setelah itu bicarakan dengan pasangan tertawa Anda, gaya
tertawa apa yang ingin dipraktikkan, misalnya gaya tertawa kuntilanak yang
melengking, gaya tertawa terbahak-bahak sambil goyang dangdut, atau gaya
tertawa sambil mengaum seperti macan. Kreasikan gaya tertawa sesuai keinginan Anda
dan pasangan tertawa.
-
Setelah sepakat dengan gaya
tertawa apa yang ingin dilakukan, ulangi kembali pelafalan
“Haha…Hihi…Hoho…Hehe” sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan gaya tertawa
dengan yang telah disepakati tadi dengan menggunakan mimic wajah dan gerakan
tubuh selucu mungkin.
-
Ulangi kegiatan nomor 4
berkali-kali hingga Anda dan pasangan saling tertawa saat melihat mimik dan
gerakan tubuh yang dibuat selucu mungkin.
Terapi ini dapat dilakukan selama 15-20
menit dan dijamin akan sukses membuat Anda dan pasangan tertawa terbahak-bahak
hingga mengeluarkan air mata. Selain mengurangi stress dan meningkatkan hormone
endorphin, Anda dan pasangan tertawa menjadi semakin kompak karena akan saling
berkomunikasi satu sama lain. Hubungan dengan pasangan atau dengan teman
sekantor bisa menjadi lebih baik melalui kegiatan ini, hubungan yang semakin
baik akan membuat suasana dirumah dan dikantor jadi lebih menyenangkan serta
jauh dari stress.
Menulis
Ekspresif
Apakah Anda pernah merasa bahwa tidak
seseorang yang bisa diajak bicara saat Anda stress? Pernahkah Anda merasa malu
atas masalah Anda hingga tak mau menceritakan pada orang lain? Apabila
jawabannya pernah, tentunya Anda akan dilanda stress terus-menerus tanpa henti.
Stress yang terus menerus terjadi akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan
fisik maupun psikis yang serius, agar tidak terjadi hal yang demikian, menulis
ekspresif dapat menjadi alternatif manajemen stress yang jitu.
Menulis ekspresif merupakan kegiatan
menuliskan hal-hal yang menjadikan seseorang stress atau menuliskan
kejadian-kejadian traumatik yang pernah atau tengah dialami. Menulis ekspresif
pertama kali dikembangkan pada tahun 1986 oleh dua orang professor dalam bidang
psikologi yang melakukan penelitian pada mahasiswa disebuah universitas, hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa mahasiswa yang diminta menuliskan hal-hal
yang membuat stress atau trauma ternyata terbukti mengalami penurunan gangguan
kesehatan. Hal ini dapat terjadi karena pada saat menulis, emosi-emosi negatif yang
muncul akibat trauma atau stress bisa terkurangi hingga individu pun merasa
lebih lega dan tenang.
Menulis ekspresif dapat dilakukan setiap
hari seperti menulis buku harian atau dapat juga dilakukan saat Anda mengalami
stress atau trauma yang begitu berat, Anda bebas menuliskan apa saja yang
dirasakan mengenai stress atau trauma yang dialami tanpa merasa sungkan atau
merasa dihakimi oleh orang lain, gunakan kalimat dan bahasa sesuka Anda, dapat
menggunakan bahasa daerah atau istilah ciptaan Anda sendiri, menulis ekspresif
cukup dilakukan selama 15-30 menit sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda
sendiri.
Hasil tulisan dapat disimpan sebagai
dokumen pribadi dan dapat dibaca kembali sebagai bahan intropeksi serta
pembelajaran dimasa yang akan datang. Apabila Anda termasuk orang yang tertutup
atau kurang nyaman mengungkapkan rasa marah atau ketersinggungan secara
langsung, Anda bisa menyerahkan hasil tulisan pada orang lain agar orang lain
memahami apa yang sedang dirasakan oleh Anda, bahkan mungkin tulisan yang
dihasilkan dapat dirangkai menjadi sebuah cerita dalam sebuah buku yang bisa
Anda wariskan kepada anak cucu Anda sebagai bagian dari pembelajaran tentang
hidup.
Window
Shopping
Tidak ada wanita yang tak suka berbelanja,
sebagian besar dari Anda tentunya setuju dengan pernyataan tersebut, hampir
tiap wanita menikmati sensasi memilih dan membeli barang-barang bagus baik
dipasar tradisional maupun dimal-mal besar. Berbelanja menjadi sangat merugikan
jika harga barang belanjaan jauh lebih besar ketimbang penghasilan dalam
sebelumnya, berbelanja dapat menjadi hal yang negatif bila Anda lebih banyak
membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan hingga menumpuk dan pada akhirnya
tidak digunakan sama sekali.
Namun tidak selamanya berbelanja itu dikaitkan
dengan hal-hal negatif, belanja bisa juga menjadi sarana menghilangkan stress
sekaligus menyehatkan tubuh. Agar pengeluaran Anda tidak membengkak akibat
tergoda membeli terlalu banyak barang, lakukan saja window shopping. Arti dari istilah ini bukanlah “berbelanja
jendela” namun memiliki makna sederhana, yaitu melihat-lihat barang-barang yang
terpampang dijendela atau etalase toko atau butik yang Anda kunjungi. Makna
lainnya adalah hanya melihat-lihat barang tanpa harus membelinya karena memang harga
barang tersebut cukup tinggi atau tidak dibutuhkan.
Sering kali saat melakukan window shopping Anda merasa tergoda
dengan eloknya barang-barang yang terpampang ditoko. Untuk menghindari hal
tersebut, salah satu trik yang bisa dilakukan adalah bawalah uang tunai yang
tidak terlalu besar dan tinggalkan kartu kredit, kartu debit atau kartu ATM
Anda dirumah. Hal tersebut akan membuat Anda berpikir untuk tidak membeli
seluruh barang yang Anda lihat karena memang tidak membawa cukup uang untuk
membayarnya, cukup puaskan pikiran dan jiwa Anda dengan melihat eloknya
barang-barang yang ada dihadapan Anda tanpa harus memboroskan pengeluaran
bulanan.
Selain bisa mengurangi stress, window shopping dengan berjalan kaki
sama sehatnya dengan jogging atau olahraga jalan kaki. Saat mengitari mal atau
pasar tradisional yang jaraknya ratusan meter bahkan hingga kiloan meter, tanpa
sadar Anda sudah berolahraga ringan jalan kaki. Tanpa disadari Anda sudah
menghabiskan ratusan kilo kalori dalam tubuh ketika berjalan dari satu toko ke
toko lain atau saat melihat-lihat baju-baju yang terpampang dirak toko.
Marah
yang Sehat
Marah atau amarah biasanya muncul saat
seseorang merasa tak nyaman pada perkataan atau perbuatan orang lain.
Masing-masing orang mempunyai cara yang berbeda saat mengungkapkan marahnya,
ada yang dengan berteriak atau mengomel, ada juga yang hanya diam, ada yang
pasang wajah cemberut dan lain sebagainya. Pada dasarnya marah memang perlu
diungkapkan agar tak terjadi kesalahpahaman berkepanjangan dengan orang lain,
selain itu apabila kita menyimpan amarah terlalu lama dan banyak dapat pula
menyebabkan stress dan depresi akibat penumpukan masalah yang tidak
diungkapkan.
Ketika marah, sering kali kita cenderung
akan berkata dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Perkataan yang
keluar cenderung kasar dan bahkan dapat menyakiti orang lain, tindakan yang
kita lakukan juga cenderung tidak terarah serta mengarah pada tindakan negatif.
Marah yang tidak disalurkan dengan sehat dapat memberikan efek yang tidak baik
bagi Anda sendiri dan orang-orang disekitar Anda, oleh karena itu ada baiknya
Anda belajar untuk mengungkapkan marah yang sehat pada orang lain. Marah yang
sehat dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut:
-
Ketika ada seseorang yang
membuat Anda marah, tarik napas panjang hingga amarah Anda mereda.
-
Tenangkan diri Anda dengan
menjauhi orang tersebut untuk sesat.
-
Carilah waktu luang yang tepat
untuk membicarakan marah Anda pada orang yang menjadi penyebab marah Anda. Anda
bisa mengawali pembicaraan dengan kalimat: “Saya sangat marah pada perkataan
kamu tadi” atau dengan kalimat: “Saya mengajak kamu untuk bicara sekarang ini
karena saya merasa tersinggung dengan perbuatan kamu tadi.” Gunakan
kalimat-kalimat yang bertujuan mengungkapkan perasaan marah Anda dengan nada
bicara yang tetap tenang tanpa berteriak atau mengomel dengan keras.
-
Ungkapkan semua amarah yang
dirasakan agar orang lain memahami bahwa Anda merasa tidak nyaman dengan
perkataan atau perlakuannya.
-
Usai rasa marah diungkapkan
seluruhnya, barulah komunikasikan penyelesaian masalah yang membuat Anda marah.
Penyelesaian masalah akan lebih mudah ditemukan apabila rasa marah Anda sudah
berkurang atau hilang.
Cara marah yang sehat ini dapat diterapkan
agar perasaan negatif yang dirasakan dapat cepat menghilang dan stress pun
dapat berkurang. Anda bisa melakukan marah sehat pada pasangan saat terjadi
konflik dalam rumah tangga, cara ini dianggap lebih efektif ketimbang harus
saling berteriak atau mengeluarkan makian kasar pada pasangan yang malah akan memperburuk
konflik yang sedang terjadi. Marah yang sehat justru dapat menjadi ajang curhat
atau saling mengungkapkan ketidaknyamanan masing-masing pasangan sehingga akan
semakin menyehatkan hubungan keduanya.
Baca juga: Madu Penyubur Kandungan
Baca juga: Madu Penyubur Kandungan
Manajemen Stress
4/
5
Oleh
Admin