Rabu, 18 Januari 2017

Menu Sembarangan Dan Bergizi Untuk Balita


Masa-masa pertumbuhan bayi atau balita adalah masa-masa perkembangan fisik dan mental yang cukup pesat. Pada masa ini, otak mulai bekerja dan sudah siap menghadapi berbagai stimulus, seperti belajar berjalan, mulai tumbuh gigi, belajar berbicara, dan lain sebagainya. Dengan demikian, sangatlah penting untuk memberi bayi asupan makanan yang sehat dan bergizi, agar bayi dapat tumbuh sehat dan optimal.



Karena perut bayi berukuran kecil, pastikan tiap suap yang dimakannya kaya manfaatdan energi yang dibutuhkan. Menu seimbang bagi bayi tentu sangat berbeda dengan menu seimbang bagi orang dewasa. Menu orang dewasa ideal dengan kadar rendah lemak dan berserat tinggi. Sebaliknya, bayi membutuhkan menu yang sehat dan berserat rendah. Meskipun dapat dikatakan bahwa serat itu baik, namun serat dapat mengenyangkan perut si bayi. Dengan demikian, bayi telah kenyang untuk dapat mengonsumsi makanan lain yang mengandung energy dan nutrisi sebagai kebutuhannya.
Usahakan untuk memvariasikan makanan bayi agar nafsu makannya tetap terjaga, bahkan bertambah. Baik orang dewasa maupun bayi, variasi makanan sangatlah penting untuk meningkatkan nafsu makan. Oleh karena itu, sangat penting memberi beragam variasi makanan dalam menunya agar bayi tidak bosan, misalnya daging merah, ayam atau unggas, ikan, macam-macam buah dan sayuran, susu, sereal, nasi, pasta, dan kentang. Nah, makanan dengan jenis berbeda-walaupun masih dalam kelompok yang sama-tentunya mengandung nutrisi yang berbeda pula. Dengan demikian, memberi beragam variasi makanan sangat penting untuk memberikan bayi menu seimbang. Hal ini juga penting agar si kecil dapat tumbuh-kembang secara optimal.
A.      Menu bergizi untuk balita

Seperti telah disinggung diatas, balita mempunyai kebutuhan gizi dan serat yang berbeda dari orang dewasa. Berikut keterangan dari Ibu Pritasari, SKM, M.Sc., konsultan gizi, dalam www.clubnutricia.co.id  mengenai perbedaan kebutuhan gizi antara balita dengan orang dewasa.

1.       Gula dan garam
Pada menu bayi, tidak diperbolehkan memakai gula dan garam. Meskipun dia sudah berusia diatas 1 tahun, tetap saja Anda harus membatasi pemakaiannya. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram.

2.       Porsi makan
Porsi makan bayi tentu saja berbeda dengan porsi makan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lebih lengkap gizinya dalam jumlah lebih kecil, namun sering.

3.       Kebutuhan energi dan nutrisi
Bahan makanan sumber energi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari. Usahakan dan aturlah dengan baik agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari-hari.

4.       Susu untuk masa-masa pertumbuhan
Susu adalah salah satu sumber kalsium, dan penting dikonsumsi untuk balita dimasa pertumbuhannya. Sedikitnya, balita membutuhkan susu 350 ml per harinya.

Selain memberikan ASI, biasanya sang ibu juga ingin memberikan menu lain yang sering disebut dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Adapun pengertian mengenai makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang diberikan kepada bayi atau balita untuk memenuhi kebutuhan asupan gizinya, selain yang didapatkan dari ASI. Karenanya, MP-ASI bisa dibuat sebagai proses transisi dari asupan yang sebelumnya berupa susu menuju makanan yang semipadat. Nah, saat memberikan makanan tambahan sebagai pendamping ASI inilah merupakan momen menyenangkan bagi Anda dan bayi. Ada kesan baru yang disukai saat-saat demikian. 

Dalam prosesnya, sangat dibutuhkan keterampilan motorik oral. Keterampilan ini berkembang dari refleks mengisap menjadi menelan makanan, yang berbentuk bukan cairan, dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang.   Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap-baik bentuk maupun jumlahnya-sesuai dengan kemampuan pencernaan si kecil. Pemberian MP-ASI yang cukup, dalam hal kualitas dan kuantitas, penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak.

Dalam pemberian MP-ASI juga perlu diperhatikan waktu, frekuensi, dan kuantitas porsi, pemilihan bahan makanan, cara pembuatan, serta cara pemberiannya. Disamping itu, perlu kiranya diperhatikan pula pemberian makanan saat anak sakit dan bila Anda bekerja diluar rumah atau padat aktivitas. Pemberian menu pendamping yang tepat diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga merangsang keterampilan makan dan merangsang rasa percaya diri sebagai bekal kedewasaannya. 


B.      Kelompok makanan dan manfaatnya bagi balita

Berikut adalah pengelompokan makanan berdasarkan jenisnya dan beberapa kali harus diberikan kepada balita Anda.

1.       Karbohidrat
Jenis makanan yang mengandung karbohidrat adalah berupa roti, sereal, mi, beras, dan kentang. Jenis-jenis makanan ini dapat memberikan energi yang dibutuhkan bayi dalam proses tumbuh kembangnya. Berikan satu porsi karbohidrat pada waktu makan dan saat memberi makanan selingan.

2.       Buah-buahan dan sayuran
Buah-buahan dan sayuran-baik yang segar, dibekukan, dalam kaleng ataupun yang telah dikeringkan-idealnya sang ibu memberikan minimal lima porsi tiap harinya. Lebih disukai dengan variasi warna berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung semua ragam vitamin dan mineral penting.

3.       Susu dan produk olahan susu
Yang termasuk kelompok ini adalah susu, keju, dan yoghurt yang kaya akan protein, kalsium, vitamin, dan mineral. Bayi ibu memerlukan kelompok makanan ini minimal tiga kali sehari, baik diminum maupun dimakan. Susu tetap penting untuk bayi saat pemberian makanan tambahan. Hal ini karena susu merupakan cara tercepat dan termudah agar dia mendapat semua zat gizi yang dibutuhkannya, terutama pada tahap awal pemberian makanan tambahan.
Susu adalah sumber utama vitamin, mineral, lemak, dan zat gizi. Kelompok zat gizi ini dapat mengisi kira-kira setengah dari yang masuk ke perut bayi. Susu juga membuatnya tetap puas dan senang. Perut bayi sekitar sepuluh kali lebih kecil dari perut orang dewasa. Jadi penting agar makanan yang masuk penuh dengan segala manfaat dan zat gizi yang tepat. Inilah alasan mengapa dia perlu makan dengan porsi kecil namun sering dan teratur sepanjang hari, dari pada porsi besar namun jarang.

4.       Protein
Yang termasuk kelompok ini adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan, seperti buncis, dan kacang polong. Protein sebaiknya diberikan sekali atau dua kali dalam sehari bagi yang mengonsumsi daging; dua atau tiga kali bagi vegetarian. Kelompok makanan ini kaya protein, zat besi, dan omega 3 yang sangat penting bagi perkembangan si kecil.

5.       Lemak dan minyak
Kelompok ini berperan sebagai makanan pelengkap. Jadi, bukan untuk menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang termasuk kelompok ini adalah sumber lemak yang berupa minyak, seperti minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega, serta margarin. Lemak dan minyak memberikan pasokan energi, asam lemak omega 3 dan 6, vitamin A, E, dan D. namun, kelebihan lemak dan minyak bisa menyebabkan obesitas.

Sekali lagi, makanan sehat dan bergizi sangatlah penting untuk kebutuhan nutrisi bayi, selain ASI atau susu formula. Mengikuti menu makanan yang sehat bukanlah hal mudah, tetapi sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Oleh karenanya, keseimbangan kebutuhan gizi harus tetap dipentingkan sebagai upaya mengoptimalkan tumbuh-kembang anak. Tentu kita sebagai orangtua akan senang bisa melihat anak-anak kita tumbuh dalam koridor wajar, sehat, dan cerdas.

Peralatan makan untuk bayi

Apakah bayi Anda menangis? Bisa jadi dia lapar, karena itu bersegeralah memberinya asupan tambahan selain ASI. Pada saat Anda memberikan makanan tambahan untuk bayi, hal ini bisa menjadi sebuah “tantangan”. Anda mungkin saja mempunyai sebagian besar peralatan makan untuk si kecil dirumah, namun hanya beberapa benda saja atau belum lengkap. Untuk itu, segeralah melengkapi kebutuhan peralatan makan bagi si kecil. Berikut adalah alat-alat makan untuk bayi yang tentunya bermanfaat untuk Anda ketahui.

1.       Sendok plastik.
2.       Mangkuk kecil.
3.       Celemek bayi dan sapu tangan bersih.
4.       Blender atau alat untuk membantu melumatkan makanan.
5.       Mainan atau lagu yang dapat membantu mengalihkan perhatiannya saat proses asupan berlangsung.
6.       Bantal untuk menyangga bayi saat makan.


Jenis-jenis makanan yang diberikan untuk bayi berdasarkan usianya
1.       Usia 0-6 bulan
Pada usia ini, sebaiknya bayi diberikan ASI eksklusif atau susu formula apabila asupan ASI dari Anda tidak mencukupi.  

2.       Usia 7-8 bulan
Pada usia ini bayi mulai diberikan makanan padat, namun dalam bentuk halus, misalnya bubur dan jus. Boleh diberikan buah dan sayuran yang tidak dihaluskan lagi, tetapi harus memilih jenis buah dan sayur yang lunak dan tidak ada bijinya supaya bayi bisa dengan mudah menelannya dan tidak tersedak.

3.       Usia 8-10 bulan
Pada usia ini mulai diberikan makanan kenyal, misalnya agar-agar, jeli, macaroni, agar bayi bisa memegangnya untuk melatih dan merangsang keterampilan motorik halusnya.

4.       Usia 10-12 bulan
Pada usia ini mulai diberikan berbagai macam jenis makanan yang sehat dan bergizi dan mulai berusaha untuk makan sendiri.

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh bayi dan balita
1.       Makanan yang mengandung minyak, junk food, dan makanan yang mengandung pengawet.
2.       Garam. Bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit. Pilihan garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya. Anda harus berhati-hati dengan jumlah garam dalam makanan diberikan kepada bayi. Jangan menambahkan garam pada makanan bayi karena membuat ginjalnya yang masih kecil dan baru berkembang harus bekerja keras. Bayi hany boleh mengonsumsi garam tidak lebih dari 1/6 asupan garam maksimum yang diperbolehkan untuk orang dewasa dalam sehari, yakni kurang dari 1 gram per hari.

3.       Macam-macam jajanan dipinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
4.       Telur dan kerang. Kedua jenis makanan ini dihindari karena sering menimbulkan alergi bahkan keracunan, bila Anda tidak jeli memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
5.       Kelompok kacang-kacangan.

Kunjungi juga Toko herbal online

Related Posts

Menu Sembarangan Dan Bergizi Untuk Balita
4/ 5
Oleh