Ketika kita telah mengetahui bahwa kita sudah positif hamil, maka kita harus mengambil langkah selanjutnya yaitu merawat dengan baik bayi yang ada dalam kandungan, terlebih lagi setelah kehamilan mencapai usia empat bulan. Sebagai orang tua harus mampu menjaga perasaan atau emosi janinnya, sebab janin yang ada dalam kandungan tersebut bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya. Apabila ibunya sedang stres, maka si bayi juga akan merasa gelisah dan merasa tidak nyaman dalam perut ibunya. Sebaliknya, jika si ibu merasa tenang dan nyaman, hal itu juga yang dirasakan oleh bayi dalam kandungannya. Konsumsi juga Madu Ibu Hamil
Oleh karena itu, sebaiknya
bagi ibu yang sedang hamil senantiasa berusaha semaksimal mungkin agar dirinya
selalu berada dalam kondisi senang dan tenang. Kondisi seperti ini bisa
diperoleh dengan banyak cara yang sesuai dengan kemauannya. Seperti, mengadakan
liburan untuk mendapatkan ketenangan, mendengarkan musik, membaca al-Qur’an,
selalu berpikir positif, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tentu saja setiap
orang memiliki cara tersendiri untuk membuat dirinya menjadi tenang. Namun yang
terpenting adalah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap berada dalam kondisi
yang tenang dan nyaman. Selain itu, untuk dapat meningkatkan kualitas si janin
ketika ia lahir nanti, sebaiknya seorang ibu yang sedang hamil dianjurkan
melakukan hal-hal berikut ini:
Pertama, membaca al-Qur’an. Seorang ibu
yang sedang hamil dianjurkan agar sesering mungkin membaca ayat-ayat al-Qur’an.
Jika tidak memungkinkan untuk membaca, mungkin karena keterbatasan ibu dalam
membaca al-Qur’an, maka mintalah kepada orang lain untuk membacakannya dan ibu
hamil tersebut hanya mendengarkan. Satu hal yang perlu diketahui bahwa bayi
yang ada dikandungnya juga bisa mendengar orang yang sedang membaca al-Qur’an.
Akan tetapi, akan lebih baik jika ibu yang sedang hamil yang membacanya. Dengan
dibacakannya al-Qur’an diharapkan agar anak yang lahir nanti memiliki
kepandaian dalam membaca dan mengamalkan isi al-Qur’an. Selain itu, agar ia
senantiasa berpegang teguh pada al-Qur’an dalam menjalani suatu kehidupan, dan
ia bisa membedakan mana yang baik untuk dilakukannya dan mana yang tidak baik
untuk dilakukan.
Kedua, memperhatikan pola makan. Seorang
ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi makanan sembarangan, terlebih makan yang
dapat membahayakan bayi seperti mengonsumsi buah nangka, durian, nanas, dan
makanan lain yang dapat membahayakan keselamatan bayi. Bagi ibu yang sedang
hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang bergizi seperti memperbanyak makan
sayuran, buah-buahan, sari kacang hijau, dan memperbanyak mengonsumsi kelapa
muda. Ada hal lain yang perlu untuk diketahui bahwa ibu hamil tidak boleh
mengonsumsi makanan yang didapatkan dengan cara yang tidak baik seperti
mencuri, merampok, mencopet atau cara buruk lainnya. Karena makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil akan dikonsumsi pula oleh bayinya.
Ketiga, dapat menciptakan suasana yang
harmonis. Pasangan suami istri yang sedang hamil sebaiknya berusaha semaksimal
mungkin untuk tetap berada dalam situasi yang harmonis. Hindarilah suasana
percekcokan dan pertengkaran. Karena, sebuah pertengkaran terkadang dapat
membuat si ibu hamil menjadi stres. Oleh sebab itu, dibutuhkan kedewasaan dalam
menyikapi setiap masalah. Bagaimana caranya menyelesaikan persolan yang kerap
terjadi dalam rumah tangganya. Terjadinya perbedaan pendapat mengenai suatu hal
sering terjadi, dan hal ini adalah sesuatu yang wajar dalam berumah tangga,
karena menyatukan dua pemikiran dibutuhkan proses kesabaran dan saling
pengertian guna menemukan solusi yang terbaik. Selain itu, biasakanlah
bermusyawarah dalam setiap mengambil keputusan, atau cobalah untuk mengalah
salah satunya jika memungkinkan masalah yang dihadapinya juga belum selesai sambil
menunggu situasi mendingan, setelah itu barulah dibicarakan lagi dengan kepala
dingin. Sehingga, yang demikian itu ibu hamil tetap berada dalam situasi yang
nyaman.
Keempat, menjaga perilaku. Pasangan
suami-isri sebaiknya senantiasa menjaga perilaku dan perkataannya. Jangan
sampai tindakannya dapat menyakiti orang lain, namun jika terlanur maka ada
baiknya jika minta maaf. Begitu pula dengan perkataannya, jangan sampai
perkataannya melukai hati orang lain terlebih menghina, sebab sebuah perkataan
bisa menjadi doa. Jadi, jika kita menghina orang lain karena keterbatasannya,
sementara istri Anda sedang hamil maka dikhawatirkan orang yang kekurangan
tersebut tertular kepada anak Anda. Lebih dari itu, sebuah tindakan dan
perkataan yang dilakukan oleh orang tua yang sedang mengandung juga merupakan
pendidikan kepada anak yang dikandungnya. Oleh karena itu, berusahalah untuk
menjaga setiap tindakan dan ucapan, sebab anak yang ada dalam kandungan
ternyata bisa merespon apa yang terjadi diluar kandungan. Jadi, akan lebih baik
jika Anda bersikap ramah, sabar, dan tidak menyakiti hati orang lain. Daripada
melakukan hal-hal yang tidak baik, lebih Anda mengajak komunikasi anak Anda,
hal itu akan lebih bermanfaat. Secara kasat mata, bayi yang ada dalam kandungan
memang tidak dapat melihat ataupun mendengar, namun sesungguhnya ia dapat
mengetahui apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Kelima, banyak berdoa. Orang yang sedang
hamil sebaiknya memperbanyak berdoa kepada Allah, agar anak yang dikandungnya
lahir dalam keadaan sehat dan selamat baik lahir maupun batin. Berdoalah kepada
Allah agar proses persalinannya dimudahkan. Sebagimana kita ketahui bahwa
persalinan merupakan perjuangan antara hidup dan mati. Dan hanya Allah yang
dapat menolong kita dari segala kesulitan, karena itu perbanyaklah beribadah
dan berdoa kepada Allah Swt. Semoga semuanya dapat berjalan dengan baik.
Anjuran bagi Ibu Hamil
4/
5
Oleh
Admin